Berita Terkini - Seorang warga kampung Babakan Pari RT 01/02, Desa Jayanti, Kecamatan Cidahu, kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Ojid Abdul Majid (43 tahun) akhirnya dibebaskan dari tuduhan aksi terorisme usai sempat ditangkap Densus 88 dengan dugaan telah melakukan aksi terorisme. Penyidik Densus 88 Mabes Polri menyatakan Ojid tidak bersalah dan tidak terkait dengan aksi terorisme usai melakukan penyelidikan dengan lengkap.
Usai dinyatakan bebas, anggota Densus 88 pun mengantar Ojid ke rumahnya pada jam 03.00 WIB pada hari Sabtu (8/4/2017) dini hari WIB. Para wartawan pun mulai berdatangan ke rumah Ojid tetapi Ojid dan keluarganya tidak ingin menceritakan kronologi penangkapan aksi terorisme itu.
Namun pada akhirnya, Ojid dan keluarganya menceritakannya karena banyaknya wartawan yang datang ke rumahnya. Meskipun Ojid bersedia menceritakannya, sikapnya ditunjukkannya sungguh berhati-hati. Bahkan ada beberapa kerabat Ojid yang datang untuk menolong Ojid dan beberapa kali memotong pertanyaan yang diberikan wartawan kepada Ojid.
Ojid menceritakan bahwa dirinya ditangkap Densus 88 karena dirinya berada di lokasi salah satu kendaraan yang sama dengan beberapa tersangka yang diduga pelaku terorisme. Ojid mengaku di ajak temannya yang baru dikenalnya selama dua pekan yaitu NK oleh temannya untuk berangkat ke Banten dari Sukabumi.
Ojid menambahkan bahwa NK mengaku dirinya melakukan bisnis jual beli bambu dan NK tercatat memiliki istri di Kalapanunggal, Sukabumi. Pada awalnya, NK yang mengajak Ojid ke Banten dengan rencana melakukan survey bambu di daerah Banten, Ojid pun setuju.
"NK mengajak saya ke Banten untuk melakukan survey bambu di wilayah Anyer. Saya pun memutuskan untuk pergi juga. Saat sudah sampai di Banten, saya diajak NK untuk pergi ke rumah kontrakan kemudian kami berdua dijemput oleh kendaraan yang di dalamnya ada 4 orang," kata Ojid.
"NK mengajak saya naik dan saya pun ikut naik ke kendaraan. Namun, saya tidak mengenal 4 orang lainnya, saya hanya tahu NK saja. Saat itu masih 23 Maret," kata Ojid.
Ojib pun kemudian menceritakan bahwa penyergapan itu terjadi saat di tengah perjalanan dan ada baku tembak antara para anggota Densus 88 dengan 4 orang yang ada di dalam kendaraan. Namun, Ojid tidak bersedia menceritakan penyergapan itu dengan rinci kepada wartawan.
Tetapi, Ojid mengaku dirinya terserempat peluru di bahu kiri, pergelangan tangan kanan dan dadanya. Meskipun begitu, Ojid berterima kasih kepada anggota Densus 88 yang membawanya ke rumah sakit di Jakarta untuk melakukan pengobatan dulu sebelum dibawa ke markas Densus 88..
"Saya berterima kasih kepada Densus 88 yang membawa saya ke rumah sakit Jakarta dulu sebelum dibawa ke markas Densus 88 untuk dijalani pemeriksaan. Setelah dinyatakan bebas, saya diantar ke rumah pada pukul 03.00 WIB dini hari," kata Ojid.
"Saya sangat bersyukur bisa pulang ke rumah kembali untuk berkumpul dengan keluarga tercintaku. Saya tidak sangka NK adalah teroris, jika saya tahu saya tidak akan setuju untuk ikut," kata Ojid.
Baca juga : Berita Terkini - Ahok: Hasil Pulau Reklamasi Untuk Seluruh Rakyat Jakarta.
SOCIALIZE IT →