Berita Unik - Korea Utara merupakan sebuah negara penjara bagi semua warga yang ada di dalamnya. Semua warga di dalam negeri itu harus mematuhi segala aturan yang ada tanpa pengecualian. Presiden Korea Utara, Kim Jong-un layaknya seorang dewa di dalam negaranya dengan semua orang harus mematuhi perintahnya.
Baru-baru ini Lim Hye-jin yang merupakan mantan penjaga penjara Korea Utara mengungkapkan kengerian yang terjadi dipenjara yang disebut sebagai Kamp Kematian di negara Korea Utara. Alasan Lim Hye-jin membeberkannya karena pemandangan mengerikan yang terjadi di dalam membuatnya tidak bisa hidup dan makan dengan santai.
"Banyak narapidana (napi) yang terus dipukuli untuk membalas dendam terhadap napi yang berhasil lari yang kemudian semuanya dipenggal usai para napi yang lari ditangkap. Napi yang lari itu juga dipenggal beserta dengan tujuh anggota keluarga mereka," kata Lim.
"Yang mengerikan itu adalah para aparat keamanan penjara yang memanggil semua orang di dalam negara dan juga para napi untuk melihat hal tersebut. Para napi yang dipanggil untuk menyaksikan itu juga harus melemparkan batu kepada mereka. Tujuannya agar membuat semua orang tidak berniat melarikan diri lagi," kata Lim.
Foto Kamp Kematian
Bukan itu saja, Lim juga mengaku pada kamp kematian itu setiap hari adanya pembunuhan dan juga pemerkosaan terhadap para napi perempuan yang berstatus tahanan politik. Lim menambahkan bahwa semua napi tidak diperlakukan sebagai manusia melainkan seperti hewan.
Lim juga menceritakan bahwa insiden yang paling mengerikan adalah seorang napi wanita yang ditelanjangi, diperkosa secara bergilir yang kemudian diakhiri dengan dibakar oleh para aparat keamanan penjara.
Foto Kamp Kematian
Lim sendiri juga pernah masuk ke dalam penjara usai ditangkap oleh kepolisian Korea Utara karena terlibat perdagangan ilegal dengan China. Lim juga adalah wanita mantan penjaga penjara yang pertama menceritakan kengerian yang terjadi di penjgara Korea Utara.
"Kami dimanipulasi untuk tidak bersimpati kepada para napi dan diberitahu bahwa para napi itu telah banyak melakukan kejahatan yang mengerikan sehingga tidak boleh diperlakukan sebagai manusia. Tapi, saya tahu para napi itu adalah orang normal sehingga saya sangat bersalah sekali," kata Lim.
Sementara Kim Jong-un tidak memberikan komentar sama sekali mengenai cerita mantan penjaga penjara, Lim Hye-jin. Namun cerita Lim sendiri belum diketahui benar atau tidak sebab Pyongyang yang merupakan ibu kota Korea Utara sangat tertutup. Sehingga negara lain tidak bisa melakukan penyelidikan mengenai kebenaran cerita Lim.
Meskipun Kim Jong-un telah membuat semua orang melihat pemenggalan para napi tetap saja banyak penduduk Korea Utara yang berusaha lari. Setiap hari ada warga Korea Utara yang memilih lari ke Korea Selatan atau China meskipun mengetahui akan menjadi imigran gelap dan mati dipelarian.
Pada negera Korea Utara juga terdapat 3 kasta yang dibuat Kim Jong-un. Kasta pertama disebut core yang artinya orang yang loyal kepada negara sedangkan kasta kedua disebut wavering yang artinya orang yang kadang masih memberontak. Sedangkan kasta ketiga disebut kasta nostiles yang artinya pemberontak sehingga wajib dihukum.
Kasta setiap warga Korea Utara itu tergantung pada peran keluarganya di masa lalu. Jika di masa lalu kakek atau nenek melakukan pemberontah maka cucu yang akan mendapatkan hukuman 3 generasi yang membuatnya harus masuk ke kamp untuk disiksa.
SOCIALIZE IT →