Berita Harian - Seorang warga Jakarta Utara bernama Wahyudie Renaldi ditemukan meninggal dunia dengan bunuh diri dengan cara menggantung dirinya di rumahnya yang terletak di Jalan lago Terusan Gang III, Lagoa, Jakarta Utara pada hari Kamis (27/7/2017) pada jam 20.00 WIB. Polisi yang menangani kasus bunuh diri ini masih belum mengetahui alasan Wahyudie mengakhiri hidupnya tetapi polisi menemukan sebuah surat yang bertuliskan bahwa uang didompetnya diharapkan digunakan untuk menguburnya.
"Korban mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di kamar tidurnya dengan tali tambang dikaitkan di fentilasi udara," kata Polres Metro Jakarta Utara, Kompol HM Sungkono.
Sungkono juga menjelaskan bahwa korban ditemukan oleh tetangga korban yang bernama Andy Kristanto. Saat itu, Andy yang biasa pergi bersama Wahyudie untuk nongkrong di warung kopi menunggu korban keluar dari rumahnya. Setelah lama menunggu dan korban masih belum juga keluar, Andy pun memanggilnya tetapi tidak ada jawaban.
Andy mengira korban sedang pergi dari rumah dan memutuskan untuk menelepon korban. Namun Andy justru mendengar suara telepon korban dari dalam rumah korban, Andy kemudian terus memanggil korban tetap tetap saja tidak ada jawaban sehingga Andy mendobrak pintu rumah korban dan masuk ke kamar korban. Andy pun terkejut melihat Wahyudie bunuh diri dan memanggil warga sekitar untuk datang ke rumah korban sambil menelepon polisi untuk memberitahukan kejadian itu.
"Tetangga korban terkejut melihat korban sudah tewas dengan menggantung dirinya. Tetangga korban lalu meminta pertolongan warga sekitar kemudian melaporkannya kepada polisi. Hingga saat ini, polisi masih belum mengetahui motif korban bunuh diri dengan gantung diri tetapi polisi menemukan sebuah surat yang berisi tulisan uang didompetnya digunakan untuk menguburnya," kata Sungkono.
Mengenai isi surat itu, Sungkono pun memberitahukan bahwa pihak kepolisian harus memberitahukan kematian korban kepada pihak keluarga korban terlebih dahulu tetapi kalau korban tidak memiliki keluarga maka pihak kepolisian akan menuruti permintaan korban dengan menguburnya dengan uang yang ada di dompet korban.
"Kami tidak bisa langsung mengubur korban begitu saja. Kami harus memberitahukan dulu kepada pihak keluarga korban dan mereka yang akan memutuskannya. Tetapi jika korban tidak memiliki keluarga, maka kami tentu akan memenuhi permintaannya," kata Sungkono.
SOCIALIZE IT →