Menurut info yang ada, lampion diterbangkan secara bertahap karena tempat Taman Aksobya di sisi tenggara Candi Borobudur sangat terbatas sekali sehingga sekitar 200-an lampion yang dilepaskan setiap tahap. Lampion yang diterbangkan warga juga tidak gratis, warga yang ingin menerbangkan lampion wajib membayar Rp 100ribu per lampion kepada panitianya.
Meskipun sangat mahal, banyak warga yang tetap bersedia membayarnya untuk melepaskan lampion. Tetapi karena terlalu banyaknya warga yang ingin menerbangkan lampion membuat sebagian tanaman di sekitar Taman Aksobya diinjak-injak.
Seorang pengunjung dari Jakarta, Alan mengaku datang ke Candi Borobudur dengan tujuan menerbangkan lampion dengan harapan keluarganya terus diberi kesehatan dan rejeki. Alan pun mengaku ia datang brsama lima temannya yang juga ingin menerbangkan lampion di Candi Borobudur.
"Saya dan teman-teman datang kesini untuk menerbangkan lampion. Meskipun harga untuk melepaskan lampion sangat mahal, kami tetap bersedia membayarnya karena dengan menerbangkan kami bisa mendapatkan kesehatan dan rejeki," kata Alan.
Perayaan Waisak 2561 BE jatuh pada hari Kamis (11/5/2017) jam 4.42 WIB. Perayaan Waisak ini dalam ajaran Buddha digelar untuk peringati tiga peristiwa penting yang terjadi tepat pada bulan purnama yakni kelahiran Sidharta Gautama, Sidharta yang mendapatkan penerangan sempurna sebagai Buddha dan mangkat Sang Buddha Gautama. Warga Buddha dan para biksu Indonesia melakukan meditasi di pelataran candi Borobudur yang sudah menjadi warisan budaya dunia itu.
Baca Juga : Berita Unik - Pasar Klewer Resmi, Gunungan BH Dibuat Warga Solo Untuk Ramaikan.
SOCIALIZE IT →