Berita Terkini - Pada masa kini, banyak orang yang mengakhiri hidup dengan cara bunuh diri. Orang-orang yang bunuh diri itu dikarenakan membutuhkan perhatian atau adanya masalah besar yang membuatnya depresi dan stress sehingga memutuskan untuk bunuh diri. Baru-baru ini ada seorang pria asal Thailand yang bunuh diri bersama dengan putrinya yang baru berusia 2 tahun saja dengan Live di Facebook.
Meskipun pada akhirnya pihak Facebook berhasil menghapus video Live bunuh diri itu, video itu sudah sempat tersiar selama 24 jam dan dilihat sebanyak 370ribu kali sehingga banyak orang yang sempat menyimpan videonya sebelum dihapus.
Pria yang bunuh diri itu bernama Wuttisan Wongtalay asal Thailand membunuh putrinya dengan menaruh tali di lehernya kemudian melemparkan putrinya itu dari atap gedung yang tidak berpenghuni kemudian dirinya juga membunuh dirinya sendiri dengan gantung diri. Video Live FB itu tidak menunjukkan adegan Wuttisan bunuh diri hanya menyiarkan adegan putrinya tetapi mayat Wuttisan ditemukan di samping putrinya.
Polisi yang menangani kasus Wuttisan bunuh diri pun mengetahui bahwa Wuttisan bunuh diri dikarenakan dtinggalkan istrinya yang tidak mencintainya lagi.
"Wuttisan menjadi sangat paranoid usai dtinggalkan istrinya yang tidak mencintanya lagi. Mungkin karena hal itulah, Wuttisan memutuskan untuk mengakhiri hidupnya bersama dengan putrinya," kata polisi Thailand yang menangani kasus itu, Jullaus Suvannin.
Istri Wuttisan yang mengetahui Suaminya telah menyiarkan video bunuh diri bersama putri tercintanya di media sosial langsung histeris dan melapor kepada polisi. Polisi pun langsung mencari Wuttisan dan putrinya yang pada akhirnya ditemukan mayat keduanya di sebuah hotel bintang lima di Pantai Naithon di Tambong Choeng Thalay, distrik Thalang, Thailand.
"Saat saya pulang ke rumah, saya tidak melihat keduanya. Saya pun menelpon suamiku untuk membawa pulang Beta (Putri Tercintanya) ke rumah tetapi tidak ada jawaban. Saat itulah saya melihat sebuah video Live FB suamiku membunuh putriku, saya pun langsung telepon polisi," kata Istri korban.
Pekan lalu juga ada kasus pembunuhan seorang pria tua di Cleveland yang disiarkan secara Live di FB yang membuat warga Amerika Serikat geger. CEO Facebook, Mark Zuckerberg mengaku akan berusaha sebaik mungkin agar tidak terjadi kejadian yang sama lagi pada masa depan.
Juru Bicara Kepolisian Thailand, Kissana Phathanacharoen mengatakan bahwa kasus bunuh diri secara Live di FB Thailand ini dikarenakan pengaruh pada video Live FB pembunuhan seorang pria tua di Cleveland.
"Kasus yang terjadi disini bisa jadi karena pengaruh pada kasus sebelumnya yang terjadi di luar negeri," kata Kissana.
Kejadian ini bukan hanya terjadi di Thailand dan AS saja, warga Indonesia juga sempat geger dengan video Live di FB, seorang pria gantung diri. Pria itu ditemukan tewas di rumahnya dengan gantung diri usai menyiarkannya secara live di FB miliknya, yang pada akhirnya diketahui bahwa pria itu memutuskan bunuh diri usai bertengkar dengan sang istri karena cemburu.
Baca Juga : Berita Terkini - Khawatir Dengan Putrinya, Pria Ini Pakai Drone Buat Awasi Putrinya.
SOCIALIZE IT →