Di usianya yang belia, Muhammad Rizal Al Rasyid (4) yang disebut Ejal mengalami kejadian yang mengerikan dengan melihat sendiri Ibunya dibunuh di tangan ayahnya sendiri Jhon Nikolas yang kini telah berada dipenjara selama 20 tahun. Kasus pembunuhan terhadap ibu Ejal yang bernama Sri Wahyuni bermula dari percekcokannya dengan Jhon Nikolas.
Ejal yang menjadi anak yatim piatu dan tidak memiliki kerabat sama sekali di Malaysia terpaksa dikirim kembali ke Indonesia oleh pemerintah Malaysia. Kini Ejal sudah tinggal disebuah rumah di kawasan Perumahan Moyoto Indah Blok A Nomor 8, Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo dalam pengawasan Kepala Seksi (Kasi) Anak Dinas Sosial P3A Provinsi Gorontalo, Zuriaty Katili dan mendapatkan 3 teman baru.
"Suamiku kebetulan bisa berbahasa Malaysia karena sempat tinggal selama tujuh tahun disana. Sebab itulah Ejal tidak terlalu takut dan lengket dengan suamiku," kata Zuriyati.
Meskipun begitu, Zuriyati mengaku Ejal masih trauma dengan kejadian itu sehingga mentalnya belum stabil. "Jika ada orang yang bertanya tentang kematian ibunya, maka Ejal tidak akan bisa tidur bahkan mengamuk. Traumanya sungguh berat sekali," kata Zuriyati.
Ejal sendiri terlihat seperti anak-anak seumurannya dengan bermain bersama teman-temannya dengan penuh semangat. Tidak terlihat kegelisahan dari wajahnya meskipun berada di lingkungan yang berbeda dengan bahasa yang berbeda juga tetapi saat semua orang tidur itulah Ejal akan menunjukkan ekspresi orang yang mengalami trauma berat.
Suami Zuriyati, Andi Saeng Latalundru memberikan konfirmasi bahwa Ejal sering mengamuk dan hanya dia yang bisa menenangkannya dengan bahasa Malaysia.
"Ejal masih trauma berat sehingga dia sering mengamuk saat orang sekitarnya sudah tidur dan hanya saya yang bisa menenangkannya dengan bahasa Malaysia. Ejal sebenarnya sedikit mengerti bahasa Indonesia tetapi dia masih bingung dengan apa yang disampaikan orang kepadanya," kata Andi.
Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo mengatakan bahwa pihaknya akan terus memantau kondisi dan perkembangan Ejal hingga membaik kemudian akan kembalikan Ejal kepada pihak keluarga yang berada di Kecamatan Telaga. Nelson menambahkan bahwa pihaknya juga akan menanggung masalah pendidikannya Ejal hingga masa depan.
"Jika kondisi Ejal sudah membaik, kami akan mengatarnya kembali kepada pihak keluarganya. Namun bukan berarti kami telah melepaskan tanggung jawab kami, kami akan tetap menanggung masalah biaya pendidikannya hingga masa depannya kepada pihak keluarganya," kata Nelson.
Baca Juga : Berita Terkini - Malu Ketahuan Nyontek, Siswa China Bunuh Diri.
SOCIALIZE IT →